Contoh
Resensi
Didalam kesempatan ini bagi anda yang masih penasaran
mengenai Cerpen Robohnya Surau kami bisa anda kisi-kisi dan ringkasannya
dibawah ini, hal ini dilakukan untuk mempermudahkan anda dalam mencari apa yang
ingin ketahui mengenai apa saja yang ada didalam cerpen.
Contoh
Resensi Robohnya Surau Kami
Menceritakan banyak kisah, dari egi agamis dan kehidupan
lainnya, intinya cerpen ini sangat bermanfaat untuk kita semua, karena sekarang
moral dan perilaku kita sudah rusah, karena inilah waktunya pembenahan, dan
pembenahan ini melalui sebuah Cerpen Robohnya Surau kami.
Pesan Moral Sang Cerpenis
Judul buku
: Robohnya Surau Kami
Pengarang
: Ali Akbar Navis
Penerbit
: Gramadia Pustaka Utama
Cetakan
: XIII, September 2007
Tebal buku
: 42 halaman
Karya pertama Ali Akbar Navis
yaitu cerpen yang berjudul Robohnya Surau Pada tahun 1956. Sedangkan Beliau
lahir 17 November 1924 di Padang Panjang, Sumatera Barat. Ali Akbar Navis
mengenyam pendidikan di Perguruan Kayutanam. Cerpen Robohnya Surau Kami
menceritakan kehidupan masyarakat yang sangat sederhana seperti halnya cerpen,
cerpen dibawah ini:
Cerpen Angin dan Gunung memperlihatkan
perjuangan seorang wanita yang tidak mempunyai tangan karena ikut berperang
melawan penjajah dengan judul
Cerpen “Penolong” menceritakan
tokoh Sidin membantu korban kecelakaan kereta api dengan tentara Jepang
Cerpen Anak Kebanggaan
menceritakan tokoh Ompi yang selalu menunggu surat dari anaknya yang merantau
di Jakarta walau dalam keadaan sakit.
Cerpen Dari Masa ke Masa
menceritakan perbedaan pemuda pada zamannya dulu dengan pemuda pada zaman
sekarang dalam cerpen.
serta cerita lainnya yang
membuktikan berbagai kisah dalam buku ini Navis mengisahkan kehidupan
masyarakat Indonesia yang masih penuh dengan kekolotan dan kesempitan cara
berpikir pada masanya, bahkan pada masa pendudukan Jepang.
Didalam penggunaan diksi
pembaca seakan dapat masuk didalam ceritanya, karena sudut pandanggnya
menggunakan orang satu yaitu pembaca dan dalam setiap endding cerita terdapat
suatu kejutan utnuk pembaca dapat dilihat contoh dari cerpen Pada Pembotakan
Terakhir yang menceritakan seorang anak tiri yang dibunuh oleh ibu tirinya.
Dalam segi agamis bisa
dilihat dari cerpen yang berjudul “Robohnya Surau kami” yang
menceritakan seorang penjaga surau melakukan bunuh diri setelah mendengar
cerita dari Ajo Sidi.
Begitu juga cerpen Datangnya
dan Perginya” yang menceritakan tentang pernikahan satu darah atau kakak adik
yang disebabkan kebodohan orang tuanya sendiri.
Cerpen Topi Helm menceritakan seorang mekanis kereta api yang membunuh
masinisnya karena ada unsur balas dendam dengan membakar topi helm
kebanggaannya
Cerpen Menanti kelahiran yang
menceritakan seorang majikan ditipu oleh pembantunya sendiri
Cerpen Nasihat-nasihat
menceritakan anak yang kecewa terhadap bapaknya sendiri. Dari contoh-contoh cerpen
ini dapat membuktikan bahwa seorang pengarang dalam penggunaan diksi tidak
lepas akan memberikan pesan moral yang tersirat melalui segi agamis
Didalam cerpen ini banyak
mengandung pesan dan makna yang sangat luar biasa mengenai moral. Hal ini
menggambarkan agar kita sebagai pembaca akan berusaha memperbaiki dan bertindak
sesuai sariat dan hokum yang ada, hal ini juga menggambarkan kurang seimbangnya
perilaku dan sikap yang menjurus tentang arti dunia dan apa itu akhirat. Biaanya
mansia sering mengutamakan dunia dari pada akhirat nanti. Kita sebagai manusia
yang dibekali akal, fikir dan berlandaskan atas keagamaan tentunya kita tidak
tergolong seperti halnya yang digambarkan pada cerpen-cerpen diatas
Buku ini mempunyai banyak
hikmah yang perlu anda dan kita petik jika kita ingin tergolong sebagai makhluk
yang beruntung, selain itu buku ini juga banyak pesan mral yang selalu menunutn
kita kejalan yang lebih baik. Tidak lepas pula bukui ini juga dapat dijadikan
dokumentasi tentang pelajaran arti hidup yang sekarang atau yang akan datang.
Demikian Resensi Cerpen
Robohnya Surau Kami, semoga bermanfaat dan dapat dijadikan bahan resensi
untuk tugas-tugas sekolah, bagi anda yang ingin melihat contoh resensi lainnya dan tentang analisis sastra bisa lihat disini.
No comments:
Post a Comment