Sedikit mengulas tentang Cerpen yang akan dibahas kali
ini yaitu Unsur Intrinsiknya, Cerpen ini admin ambil dari Suara Merdeka,
sehubung ini tugas sekolah, apa salahnya mungkin akan lebih bermanfaat utnuk
teman-temanku yang disana. dari pembahasan tema sampat setting dari tempat
kejadian.
Cerpen dan Unsur Intrinsik
Hal ini dilakukan untuk memper mudah kalian dalam
mencari cerpen sekaligus analisisnya khususnya Unsur Intinsik, dalam
menganalisanya juga menggunakan bantuan seua teori semiotika, untuk lebih
jelasnya simak saja ulasannnya dan oretannya dibawah ini:
Sinopsis Kinoli
Cerpen Yetti A. Ka (Suara Merdeka, 17 April 2011)
Kisah ini menceritakan kisah
cinta antara aku dengan Kinoli. Akan
tetapi Kinoli sudah bertunangan dengan orang lain akan tetapi sebelum tunangan
laki-laki tersebut pernah menyatakan cinta kepadanya. Kinoli bilang bahwa lebih
baik kita berteman saja, secara tidak langsung bahwa Kinoli meolak secara halus
agar perasaannya tidak teringgung.
Setelah
pertunangan, Kinoli pergi keluar kota mengikuti calon suaminya, walaupun mereka
sudah berpisah, akan tetapi masih mengirimkan kabar lewat email ataupun pesan
pendek. Kinoli mengirim pesan pendek saat aku berulang tahun, kemudian
menjawabnya dengan menelpon Kinoli. Saat itu aku menyakan sesuatu, apakah boleh
ketika kamu sudah menikah aku nelpon pada jam dua belas malam ? ia menjawab
“jangan”.
Pada
suatu ketika, tepatnya sore hari Kinoli datang kerumahku dengan seorang teman
cewek. Ia bermaksut mengenalkan kepadaku. Setelah kami berkenalan di teras
rumah Kinoli meninggalkan kami, dengan maksut agar kami bisa ngobrol lebih
dekat lagi tanpa ada yang mengganggu. Akan tetapi aku lebih tertarik terhadap
Kinoli walupun Hening (teman Kinoli) lebih cantik dari pada dia.
Hari pernikahan itu tiba,
kabar tentang Kinoli juga menghilang,email,sms tidak pernah lagi ada. Satu
tahun kemudian Kinoli mengirim email yang bertuliskan “Dalam kehidupan setiap
lelaki hanya ada satu perempuan, dan bersama perempuan itu ia menjadi sempurna.
Dalam kehidupan setiap perempuan hanya ada satu laki-laki dan bersama lelaki
itu ia menjadi lengkap. Tapi pasangan yang demikian hanya ada satu dalam
sepuluh juta. Sisanya hanya pasangan-pasangan hasil dari kompromi, ketertarikan
dangkal, daya tarik fisik, atau sekadar kebiasaan.
1
Alur
Cerita pendek yang berjudul
“Kinoli” menggunakan alur campuran seperti urutan bagian sebagai berikut :
Bagian Akhir, seperti dalam
penggalan kalimat sebagai berikut :
…jam empat sore, dua
perempuan akan bertamu ke rumahku. Salah satu dari mereka bernama Kinoli, teman
baikku, sudah bertunangan lima bulan lalu…
Bagian yang merupakan bagian
akhir tentang perpisahan antara Aku dengan Kinoli, bisa dikatakan titik puncak
permasalahan hati Aku. Cinta yang bertepuk sebelah tangan, ketika cinta si Aku tidak
terbalas oleh Kinoli. Kinoli mengajak temannya untuk mengenalkan karena
beranggapan keduanya memiliki hobi yang sama. Sehingga Kinoli menganggap bahwa
mereka sangat cocok.
Bagian Tengah, diceritakan
bahwa satu minggu lagi Kinoli akan bertunangan sehingga otomatis Kinoli akan
mengikuti tunangan ketempat kelahiran. Akan tetapi perpisahan tersebut tidak
mengakibatkan putus kirim-kirim kabar, setiap jam dua belas malam tokoh Aku sms,
dan Kinoli juga menjawabnya, sehingga Aku langsung menelponnya. Dalam bagian
ini menceritakan suatu permasalahan kecil. Seperti kutipan dibawah ini :
…baiklah
kalau aku tidak boleh meneleponmu pukul dua belas malam saat kau menikah nanti
maka aku tidak akan juga meneleponmu lagi pada waktu yang sama setelah malam
ini…
Bagian
Awal, diceritakan
awal mula sebuah cerita yang menuju permasalahan kecil bahwa, sore itu Aku
membawa cokelat untuk Kinoli seperti kutipan dibawah ini :
…aku
datang membawa sekantong bola-bola cokleat. Bibir merah mudanya amat merekah
atas kejutan itu…
Dari pertemuan ini tokoh Aku bahwa “satu minggu lagi Kinoli
akan bertunangan.
Endding,
diceritakan bahwa Aku tidak akan bertemu lagi setelah perpisahan sore itu,
dengan hujan gerimis Kinoli meninggalkan Aku dan Hening. Dari kepergian
tersebut sampai satu tahun kemudian, Kinoli tidak pernah mengirim pesan pendek
dan email. Setelah penantian yang lama tentang kabar Kinoli, akhirnya muncul,
ia mengirimkan email seperti berikut :
…Dalam kehidupan setiap
lelaki hanya ada satu perempuan, dan bersama perempuan itu ia menjadi sempurna.
Dalam kehidupan setiap perempuan hanya ada satu laki-laki dan bersama lelaki
itu ia menjadi lengkap. Tapi pasangan yang demikian hanya ada satu dalam
sepuluh juta. Sisanya hanya pasangan-pasangan hasil dari kompromi, ketertarikan
dangkal, daya tarik fisik, atau sekadar kebiasaan...
Hal ini membuktikan bahwa cerita tersebut sudah diakhiri,
akan tetapi muncul ‘continue story’ dalam benak pembacanya. Mungkin tentang:
apakah aku dan Kinoli bisa bersama atau juga aku dan hening bersama.
2
Penokohan
Tokoh sentral : Aku
Tokoh Pendukung : Kinoli (pengarang,pembaca),Hening
Penokohan Aku, tokoh Aku seorang
tipe yang setia ketika mencintai seseorang. Ia bahkan rela menunggu kabar dari
Kinoli lewat pesan pendan dan email. Ada pepatah jawa mengatakan “Sak durunge
janur mengkelung, isek duwe kesempatan”. Hal ini lah yang dilakukan tokoh Aku walaupun
satu minggu sebelum Kinoli bertunangan ia sempat mengatakan perasaannnya,
selain itu juga sikap percaya diri juga ditampilkan.
Hujan Gerimis adalah sembuah
lambang kesedihan dari tokoh Aku ketika mengetahui bahwa Kinoli akan segera menikah,
begitu juga dengan Kinoli, merasakan suatu kesedihan ketika suatu perjodohan
tanpa ada landasan perasaan suka sama suka.
Penokohan Kinoli, sikap tegar
dalam menghadapi keadaan, ditunjukan dalam cerita bahwa ia mengatakan pada
tokoh Aku “tidak mencintai” karena bukan tipe calon suami, akan tetapi dalam
akhir cerita ditegaskan ketika pernikahannya berjalan satu tahun ada kesedihan
dalam suatu pernikahan tersebut.
Penokohan Hening, karakternya
hanya dijelaskan secara langsung dari pengarang bahwa Hening mempunyai kesamaan
hobi dengan tokoh Aku yaitu berkebun, dan berhati-hati dalam mengambil sikap,
butuh suatu pertimbangan.
3
Tema
Pengarang ingin menceritakan
tentang kisah seseorang yang cintanya bertepuk sebelah tangan, atau cinta tak
terbalas dengan kasih sayang. Akan tetapi kalau ditinjau lebih dalam seperti
halnya penggalan syair lagu dari band padi “…cinta bukan hanya sekedar
kata,cinta bukan hanya diam,dan cinta adalah cinta... hal tersebut sama halnya
dengan yang diperankan oleh aku, ketika dia tidak memiliki Kinoli, akan tetapi
bahagia walau berdampingan dengan orang lain asalkan dia bahagia.
Akan tetapi disisi lain pengarang juga
menyampaikan tentang kawin paksa, dimana Kinoli dinikahkan dengan sesorang yang
mempunyai tingkat sosial yang tinggi, dalam hal ini memang tidak terlalu
dijelaskan tentang keadaan calon suami Kinoli, akan tetapi penulis melihat dari
penggalan kalimat yang menggambarkan bahwa Kinoli menikah karena suatu
perjodohan dan ada unsur keterpaksaan yang menyebabkan ia menangis setiap sore
didepan jendela pintu kamar Seperti sebagai berikut :
…Tapi
pasangan yang demikian hanya ada satu dalam sepuluh juta. Sisanya hanya
pasangan-pasangan hasil dari kompromi, ketertarikan dangkal, daya tarik fisik,
atau sekadar kebiasaan…
…Sesekali
bisa jadi Kinoli menangis, seperti sore ini aku memandang hujan dengan
kesedihan…
Hasil
kompromi dan ketertarikan dangkal, penggalan ini yang menegaskan bahwa Kinoli
menikah atas dasar paksaan dari orang lain.
4
Setting
1.
Rumah
Hal ini dapat
dilihat dari pertemuan antara tokoh Aku dengan kedua wanita yang akan datang
pada sore hari, juga diperkuat dengan suatu penjamuan tamu yang mengambil
secangkir teh untuk disuguhkan, biasanya tempat menerima tamu adalah ruang
tamu, akan tetapi di globalkan menggunakan setting rumah, karena ruang tamu
termasuk bagian dalam rumah.
2.
Kebun
Dilihat dari
penggalan kalimat bahwa percakapan tokoh Aku denga Hening dilakukan selain
diruang tamu juga terjadi di kebun bunga belakang rumah, hal ini diperkuat
ketika tokoh Aku menunjukan berbagai macam tanaman hias yang dikoleksi.
3.
Kamar
Selain tempat
untuk istirahat melepas lelah, juga digunakan oleh Kinoli sebagai tempat
perenungan atas sebuah penyesalan pernikahan yang dilakukan atas dasar perjodohan
atau paksaan. Hal ini juga diperkuat adanya penggalan kalimat sebagai berikut :
…Namun aku bisa merasakan
kalau ia sering menikmati hujan dari kamar…
Demikian oretan dari admin ini, jika anda belum puas mengenai menganilisis Unsur Intrinsiknya, lihat aja disini, dan ikuti petualangan dari admin ini tentang dunia cerpen dan dunia analisis cerpen. Terimakasih kawan
No comments:
Post a Comment