Unsur-Unsur Cerita Detektif pada Novel Hawkeye Collins & Amy Adams
dalam Kasus “Rahasia Skor
Video-Game” & Kasus-Kasus Lain Karya M. Masters
Judul cerpen : Hawkeye Collins & Amy Adams
dalam Kasus “Rahasia Skor Video-Game” & Kasus-Kasus Lain
Pengarang : M. Masters
Penerbit : PT.
Gramedia
Sinopsis
Hawkeye dan Amy penduduk Likewood Hills. Mereka berdua
bersahabat dari kecil dan bersama-sama menumpas kecurangan sepupu Amy, Toni Jane
Adams, dalam bermain video game. Toni membuat seribu alasan untuk tidak ikut
membersihkan kebun neneknya. Kemudian ia berlatih keras main video game dengan
mencurangi skor-skor yang telah ada.
Tindakan Toni ini dipicu oleh rasa
irinya pada Amy dan Hawkeye yang peringkat dua dalam video game, sedangkan dia
hanya peringkat ketujuh. Perbuatan Toni dilacak Amy dan Hawkeye dan memutuskan
bahwa Tonilah yang harus bertanggungjawab dalam pengrusakan skore video game
tersebutu. Tetapi kasus-kasus lain menunggu setelah kasus curangnya Toni
tersebut.
Peristiwa yang menggemparkan
Likewood Hills pun dapat mereka pecahkan. Misalnya, misteri penculikan di
sirkus, kasusa pidana yang kabur, misteri maling yang gesit, misteri
surat-surat Hawkeye, dan lainnya. Tindakan kedua detektif ini mendapatkan
acungan dari pihak kepolisian dan seluruh penduduk Likewood Hills.
♥
Unsur-unsur cerita detektif dalam
cerita Hawkeye
Collins & Amy Adams dalam Kasus “Rahasia Skor Video-Game” & Kasus-Kasus
Lain yang dipecahkan [dilacak] oleh detektif Hawkeye dan Amy adalah sebagai
berikut:
No.
|
Sub Judul
|
Objek yang Dilacak
|
Penyebab Pelacakan
|
Cara Melacak
|
1.
|
Rahasia Sang Peramal Nasib
|
Peramal Bertha dan Marie pekerja salon
|
a.
Penipuan pada Nyonya von
Buttermore
b.Anjing Nyonya von Buttermore yang paling ia sayangi tertabrak
mobil dan terluka parah.
c.
Surat dari Marie
untuk Bertha yang dibawa oleh Nyonya von Buttermore
|
Hawkeye membaca dan menemukan maksud atau kunci jawaban surat yang ditulis
Marie untuk Bertha sebagai rekomendasi bagi Nyonya von Buttermore. Surat yang aneh
tulisannya itu ternyata berisi “ANJING KETABRAK MOBIL. KAYA”
|
2.
|
Misteri Penculikan di Sirkus
|
Pencuri kedua kuda poni milik Rosalita
|
a)Sikap Rosalita yang dibenci badut-badut karavan
b)
Kuda poni sirkus yang hilang
menjelang pertunjukan
c)Ditemukannya surat
pemberitahuan penculikan dan permintaan tebusan sebesar 10.000 dolar
|
a.
Hawkeye menemukan kejanggalam
pada letak peralatan make up di atas meja hias; pertanda yang memakai adalah
seorang yang kidal
b.Pelaku dapat ditangkap karena di antara badut-badut karavan yang kidal
hanyalah Lefty. Ia membalas dendam karena Rosalita pernah menaruih sabun di
sepatu pentasnya.
|
3.
|
Kasus Maling Siluman
|
Nona Markville
|
Pencurian patung-patung berharga di toko keramik China Closet yang
tidak ditemukan bukti-bukti perusakan jendela atau pintu. Oleh karena itu,
pencurinya disebut maling siluman karena tidak meninggalkan jejak sedikit
pun.
|
Hawkeye membuat sketsa pemandangan West Street, dengan pengamatan yang
jeli ia menemukan tempat maling itu memasuki toko, yaitu melalui lubang angin
yang ada di atas jendela. Ternyata tersangkanya adalah Nona Markville dengan memecah
perhatian pemilik toko Pizza yang dari tempat duduknya bisa mengawasi Toko
China Closet dengan baik ke radio KLH untuk membuat iklan.
|
4.
|
Rahasia skor Video-Game
|
Toni Jane Adams [TJA] sepupu Amy Amanda Adams
|
Kebohongan Toni tentang pembatalan janjinya ke rumah nenek bersama
Amy karena sakit, ternyata hanya muslihatnya untuk berlatih video-game ‘ulat
sinting’ agar dalam perlombaan dengan Amy ia yang menjadi pemenang. Ia ingin sekali
menaikkan peringkat yang semula ketujuh menjadi Top Scorer yang melampaui
skor 30.000.
|
Hawkeye membawa sketsa gambarnya mengenai hasil skor video-game
‘ulat sinting’ pada Amy. Dari situlah Amy tahu bahwa Toni Jane Adams [TJA]
bohong. Amy melihat peringkat TJA dari 7 menjadi 4. Berarti selisih 2
peringkat dari Amy yang berada pada peringkat kedua. Amy menelepon ibu TJA
dan mengatakan TJA sakit. Keesokan harinya TJA tidak ikut lomba karena sakit
betulan akibat keras berlatih.
|
5.
|
Kasus Narapidana yang Kabur
|
|||
6.
|
Misteri Maling yang Gesit
|
|||
7.
|
Kasus Tabrakan yang Menguntungkan
|
|||
8.
|
Misteri Surat-Surat Hawkeye
|
NB: Dari
keseluruhan pelacakan, yang menjadi pelacak atau detektifnya adalah Hawkeye dan
Amy.
♥
- Tema dan Amanat
Cerita detektif mengangkat
- Tokoh-Penokohan
Dalam cerita
detektif Hawkeye Collins & Amy Adams
dalam Kasus “Rahasia Skor Video-Game” & Kasus-Kasus Lain pengarang
menghadirkan Hawkeye dan Amy sebagai tokoh sentralnya. Sedangkan tokoh-tokoh
seperti ayah-ibu Hawkeye, ayah-ibu Amy, dan Sersan treadwell merupakan tokoh
pembantu. Penjahat-penjahat seperti Lefty, Nona Markville, dan penjahat lainnya
merupakan tokoh yang yang dilacak.
Dalam tulisan ini akan dibahas
tentang bagaimana peran atau penokohan Hawkeye dan Amy, yaitu sebagai berikut:
a.
Hawkeye, digambarkan sebagai
b.
Amy, digambarkan sebagai sosok
- Alur-Pengaluran
Pengarang menggunakan alur sorot
balik. Tetapi pengarang juga memanfaatkan prolog untuk memperkenalkan tokoh
Hawkeye danAmy.
- Setting
Pada garis besarnya, peristiwa
berlangsung di Lakewood Hills
- Gaya Cerita
Pengarang menggunakan gaya penceritaan yang ringan.
Hal ini ditunjukkan dari gaya
bahasa atau pilihan kata-kata yang merupakan kata-kata dalam percakapan
sehari-hari. Pembaca seperti tidak usah memerlukan pemikiran yang mendalam
dalam memaknai kata-kata tersebut.
Meskipun terdapat istilah seperti hunky-dory, tidak menjadikan masalah
yang berarti. Sebab dalam teks sendiri tidak begitu dipermasalahkan. Istilah
ini seperti mempunyai arti ‘no problem’ atau tidak masalah [jangan khawatir;
semua akan baik-baik saja]. Pengarang juga tidak menggunakan bahasa baku yang terkesan resmi
dan kaku. Perhatikan petikan berikut:
Cerita detektif yang biasanya
‘menguras’ pikiran untuk ikut memikirkan bagaimana proses penyelesaiannya suatu
kasus hanya memeras otak untuk berfikir menemukan cara atau jalan keluar. Bukan
untuk memahami makna-makna kata yang sulit atau ilmiah. hal demikian jugalah
yang terdapat dalam cerita detektif Hawkeye
Collins & Amy Adams dalam Kasus “Rahasia Skor Video-Game” & Kasus-Kasus
Lain.
- Sudut Pandang
Dalam cerita detektif Hawkeye Collins & Amy Adams dalam Kasus
“Rahasia Skor Video-Game” & Kasus-Kasus Lain pengarang tidak terlibat
dalam atau tidak hadir dalam isi cerita. Akan tetapi pengarang mengetahui semua
seluk-beluk dan apa saja yang terjadi terhadap tokoh-tokoh di dalam cerita
[sesuatu yang telah, sedang, dan akan terjadi pada tokoh-tokoh cerita termasuk
alur dan setting ceritanya yang menyangkut kehidupan/posisi tokoh tersebut
sekaligus].
Pengarang menggunakan sudut pandang
orang III (ketiga), yaitu adanya ciri khas “ke-dia-an” dalam menyebutkan
tokohnya [terutama tokoh utama]. Dalam cerita detektif tersebut pengarang
menggunakan nama Hawkeye atau Amy untuk menunjukkan ‘ke-dia-an’
atau merupakan kata lain penyebutan ‘dia’ [dia diganti dengan nama orang; Hawkeye
dan Amy]. Begitu juga dengan nama-nama tokoh lain. Perhatikan petikan berikut:
Inilah yang membedakan dengan sudut
pandang orang pertama yang berciri khas “ke-aku-an” dalam menyebut nama
tokohnya. Dalam cerita detektif tersebut disebutkan Hawkeye atau Melva [dia],
bukan ‘aku’.
--Video-Game yang selama ini banyak dikenal orang
merupakan salah satu permainan digital yang banyak memberi dampak negatif
daripada dampak positif terutama bagi remaja. Misalnya remaja akan menjadi
malas belajar, melalaikan kewajiban beribadah shalat, suka bolos sekolah, pamit
dengan orang tua berangkat ke sekolah tahunya malah nongkrong di tempat-tempat
yang menyediakan permainan video-game.
Permainan ini biasanya konsumsi bagi
mereka yang umunya tinggal di daerah yang kental dengan budaya modern. Misalnya
desa yang letaknya mendekati kota.
Karena video-game ini maskot kecanggihan teknologi game orang-orang kota.
Selain mudah menemukannya, harganya
pun terjangkau. Hanya dengan menggunakan beberapa koin remaja bisa main sampai
beberapa menit. Karena yang ditawarkan video-game variatif, tak jarang mereka
tersugestif sampai betah berjam-jam bahkan seharian penuh memelototi layar
televisi video-game tersebut.
Namun, ternyata di balik kenegatifan
tersebut tersimpan pula hal-hal positif yang bisa diambil. Buku M. Master yang
judul aslinya “Hawkeye Collins & Amy Adams
in: The Secret of Video Game Scores & Other Mysteries” menyingkap sisi baik
video game bagi perkembangan penalaran seorang remaja. Buku ini dapat dinikmati
remaja Indonesia
dengan judul terjemahan “Hawkeye Collins & Amy Adams
dalam: Rahasia Skor Video Game & Kasus-Kasus Lain”.
Buku yang ditawarkan pengarang sangat menarik.
Selain ada gambar si tokoh Hawkeye dan Amy, disuguhkan pula peta kota Likewood Hills
tempat peristiwa dimana akan muncul kasus-kasus besar yang mereka selesaikan.
Uniknya lagi, buku setebal 120 halaman ini membacanya tidak dengan cara membaca
biasa. Melainkan memakai alat bantu cermin jawaban-jawaban atas pertanyaan
mengenai kasu-kasus yang diselidi. Karena huruf
yang ada dicetak terbalik dengan huruf lazimnya.
Hal ini dapat memacu kecerdasan
seorang remaja untuk berusaha mengetahui jawaban-jawaban yang dirahasiakan
melalui huruf-huruf yang dicetak terbalik. Bahasa yang digunakan pengarang
mampu membuat seorang remaja ingin meneruskan membaca hingga tamat. Karena
pemakaian kata-katanya memang dikhususkan bagi remaja. Terutama yang berusia tiga
belasan.
Buku ini dapat membantu remaja bernalar
dalam bertindak untuk memutuskan mana yang baik dan jahat serta cara
menyikapinya. Kemudian cerita dalam buku ini membuat mereka kreatif dalam
menggunakan logikanya.
Hanya saja pengarang kurang
memperhatikan segi pendeskripsian cerita dalam bentu naratif. Maksudnya adalah
penceritaan sedikit tidak lengkap. Banyak sekali hal penting yang seharusnya
ada menjadi ditiadakan.
Meskipun begitu penulis salut
terhadap karya pengarang ini. Buku ini sedikit berbeda dengan cerita bergambar
maupun cerita naratif yang biasa beredar. Jarang sekali ada karya sastra
khususnya novel, yang mengangkat tema remaja tanpa melibatkan adegan-adegan
saru. Seperti dalam komik-komik yang bertemakan remaja tapi mengandung
unsur-unsur percintaan orang dewasa yang disertai adegan-adegan yang
dilakukannya.
Semoga buku ini dapat menjadi
teladan bagi yang membacanya, dan supaya ada lagi pengarang-pengarang yang
membuat karya minimal demikian. Para orang tua
juga akan lebih baiknya jika selalu mengawasi apa yang menjadi konsumsi baca
anak remajanya. Suguhkan hal-hal yang pisitif melalui filterisasi yang ketat.
Karena kita tentu tidak mau anak remaja kita menjadi orang yang salah asuhan
ketika dewasanya.
No comments:
Post a Comment